Tv Menyala Normal Tapi Tidak Sanggup Mendapatkan Siaran Dengan Baik

Masih sebagian besar pesawat televisi di indonesia masih mengandalkan mendapatkan gambar atau siaran dari Antena dan TV kabel, walau beberapa persen diantaranya sudah beralih ke teknologi digital menyerupai memakai Receiver Digital dan perangkat digital lainnya. Dan problem yang paling umum dari televisi yang masih memakai Antena baik UHF, VHF-H, VHF-L dan TV kabel yaitu TV bisa menyala dengan normal tapi tidak bisa mendapatkan siaran dengan baik.

Masih sebagian besar pesawat televisi di indonesia masih mengandalkan mendapatkan gambar atau TV Menyala Normal Tapi Tidak Bisa Menerima Siaran Dengan Baik

Arti kata dari tidak bisa mendapatkan siaran dengan baik yaitu sebagai berikut:
  • TV bisa mendapatkan siaran tapi kurang anggun menyerupai banyak nois, warna hilang timbul, bunyi gemersik.
  • TV bisa mendapatkan siaran dengan jernih tapi tidak semua susukan bisa tertangkap.
  • TV bisa mendapatkan siaran dengan jernih tapi tidak keluar warna.
  • TV bisa mendapatkan siaran tapi tidak bisa mengunci siaran tersebut.
  • TV tidak bisa mendapatkan siaran sama sekali.

Mencermati masalah-masalah system akseptor gambar siaran yang saya sebutkan diatas tentu kita sebagai teknisi harus sudah punya citra untuk menanganinya. Agar apabila suatu ketika kita dihadapkan dengan salah satu problem pada system akseptor televisi tidak hingga salah langkah dalam memperbaikinya.

Pada artikel kali ini dengan segala kekurangan yang saya miliki, saya akan mencoba menjelaskan wacana penyebab bermasalahnnya system penerimaan siaran gambar pada pesawat televisi dan langkah-langkah sempurna dalam memperbaiki problem tersebut.

1. TV bisa mendapatkan siaran tapi kurang anggun menyerupai banyak nois, warna hilang timbul, bunyi gemersik

Masalah menyerupai ini biasanya disebabkan oleh 2 (dua) hal:
  1. Bisa lantaran antena akseptor kurang bagus, sinyal frekuensi yang diterima tidak sanggup terserap dengan baik sehinggan sinyal frekuensi yang dikirim ke pesawat televisi jadi lemah atau kurang dari yang seharusnya yaitu sekitar 4 db.
  2. System akseptor frekuensi siaran tidak berkerja dengan baik atau biasa disebut dengan istilah tuner lemah atau penguat IF dan AGC lemah.

Untuk mengatasi problem itu kita harus memastikan dulu apakah Antena akseptor sudah bekerja dan berfungsi dengan baik atau belum sebelum berlanjut menyidik pesawat televisinya.

Saya rasa semua teknisi sudah paham menyidik belahan antena, yaitu dengan cara menurunkan antena, menyidik semua sambungan kabel, jikalau antena tersebut memakai penguat coab ukur db sebelum masuk ke penguat dan sesudah keluar dari penguat, dan aneka macam upaya lainnya untuk memastikan jikalau antena akseptor memang sudah bekerja dengan baik.

Setelah memastikan jikalau antena sudah bekerja dengan baik tapi gambar dan suaran yang dihasilkan sesudah disambungkan ke pesawat televisi tidak juga ada perbaikan, maka langkah selanjutnya yaitu menyidik belahan akseptor pada pesawat televisinya.

Langkah-langkah yang patut dicoba yaitu mengukur dulu semua tegangan untuk tuner menyerupai B+, dan tegangan AGC. Kalau ukurannya sudah menandakan tidak ada problem maka langkah selanjutnya yaitu mencoba mengganti tunernya.

2. TV bisa mendapatkan siaran dengan jernih tapi tidak semua susukan bisa tertangkap

Masalah tidak bisanya system akseptor dalam menangkap semua siaran yang ada biasanya disebabkan oleh kerusakan dibagian tuning.

Bagian tuning ini bekerja menawarkan tegangan voltase tertentu untuk masing-masing siaran, dari voltase terkecil hingga yang terbesar mengikuti alur frekuensi.

System tuning pada pesawat televisi ada 2 macam, ada yang manual dan ada yang digital.

Untuk yang manual yaitu ketika pesawat televisi diperintahkan untuk mencari siaran, tegangan ini akan maju dari 0 volt hingga 33 volt.

Yang harus kita lakukan yaitu menyidik tegangan asalnya apakah sudah benar terukur 33 volt atau belum? jikalau sudah tapi ketika dituning tidak hingga menembus titik 30 volt maka kerusakan ada dibagian adjust tuningnya. Dalam kasus tuner manual tuning kerusakan tidak bisa mendapatkan semua siaran jarang terjadi pada tunernya.

Untuk yang digital (PLL) ketika pesawat televisi diperintahkan untuk mencari siaran maka wajib ada tegangan input tuning sebesar 33 volt dikaki tuner belahan tuningnya. Nah system didalam tuner tersebut akan digerakan oleh perintah dari IC aktivitas untuk mencari siaran berdasarkan besaran volt juga.

Pada prinsifnya sama menyerupai tuner manual, bedanya jikalau yang manual rangkaian tuningnya ada diluar tuner, sementara yang digital (PLL) ada didalam tuner.

Penyebab tidak mampunya sebuah tuner digital mendapatkan semua siaran bisa disebabkan oleh tegangan input 33 voltnya kurang, atau rangkaian tuning didalam tuner tersebut sudah rusak. Makara jikalau tegangan 33 volt sudah terukur anggun tapi tetap tidak bisa mendapatkan semua siaran maka dipastikan kerusakan ada di tunernya.

3. TV bisa mendapatkan siaran dengan jernih tapi tidak keluar warna

Untuk problem ini berdasarkan pengalaman saya di televisi-televisi keluaran kini jarang terjadi kerusakan pada komponen. Yang paling sering dijumpai biasanya hanya kesalahan penempatan system warna saja. Siaran yang diterima memakai system PAL, sementara setingan di televisi dibentuk NTSC. Atau bisa saja lantaran kekurang tahuan pemilik televisi menempatkan ukuran warna di posisi 0.

Tapi tidak tertutup kemungkinan juga kerusakan memang ada dibagian komponen, jadi pastikan dulu setingan warna dan system warna sudah benar, jikalau TV tetap tidak keluar warna, gres berlanjut menyidik belahan IF Video hingga IC warnanya.

4. TV bisa mendapatkan siaran tapi tidak bisa mengunci siaran tersebut

Kerusakan tidak bisanya system akseptor mengunci atau menyimpan siaran biasanya disebabkan oleh kerusakan belahan IF PLL.Karena untuk televisi kini system kerja dari IF PLL ini sudah dikendalikan sepenuhnya oleh system, maka pastikan dulu setingan IF PLL nya sudah benar. Kalau sudah benar tapi tetap tidak bisa mengunci siaran gres menyidik komponen belahan IF PLL yang ada pada pesawat televisinya.

5. TV tidak bisa mendapatkan siaran sama sekali

Nah jikalau kerusaknnya tidak bisa mendapatkan siaran sama sekali berdasarkan pengalaman saya merupakan problem fleksible, artinya yang rusak bisa memang antenanya, bisa memang tunernya, bisa memang tegangan-tegangan untuk suplay keperluan tuner, bisa IF nya, bisa IC osilatoenya, bisa system tuningnya dan semua yang bekerjasama dengan system penerima.

Makara pada dasarnya setiap kali mendapati kerusakan televisi dibagian akseptor siaran gambar, kita perlu teliti menyidik semua belahan yang bekerjasama dengan system penerima.

Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan mengenai problem televisi dengan tanda-tanda TV menyala dengan normal tapi tidak bisa mendapatkan siaran dengan baik.

Anggp saja apa yang saya sampaikan sebagai dialog ringan untuk menyegarkan pikiran masing-masing, lantaran dengan jalan ngobrol dan silaturahmi walau lewat goresan pena terkadang bisa jadi sumber ide dari setiap problem yang biasa dihadapi oleh teknisi elektronik. Salam.

Baca juga: TV Polytron dan Digitec system penerimaan gambar jelek.

Komentar